Diary of 2 Princesses

This blog is mostly about the princesses in my little kingdom, Kayla 8 and Shayna 5, experiences, thoughts, and other things that inspire me to be a better parent for them.

Monday, December 3, 2007

Hore .... ke Bali!!!

Akhirnya kita sekeluarga bisa jalan-jalan ke Bali, 5 hari 4 malem. Dan yang paling penting ... gratis lagi! Soalnya kita gabung sama acara jalan-jalan akhir taon kantornya Argo. Kita berangkat hari Jumat, 15 November 2007, naik Lion jam 17.00. Alhamdulillah gak delayed. Soalnya rekan-rekan lain yang harusnya berangkat duluan jam 15.00 naik Mandala, akhirnya malah berangkat belakangan jam 18.00. Kami tiba di Bali sekitar jam 20.00, sampai hotel jam 21.00, makan malam, dan baru kembali ke kamar untuk tidur jam 22.30. Kita menginap di Kuta Paradiso, yang terletak persis di tepi Pantai Kuta.

Keesokan harinya kita tur seharian. Ternyata di Bali panas sekali. Malah katanya di Bali belum kesentuh musim hujan. Beda sekali dengan Jakarta yang saat itu sudah setiap hari ketiban hujan. Yang jelas, tur jadi berjalan dengan lancar, karena semua tujuan wisata bisa dinikmati tanpa harus bersembunyi dari hujan.

Tujuan pertama adalah menonton Tarian Barong di Desa Batu Bulan. Pada dasarnya sih anak-anak nggak ngerti (jangankan mereka, emaknya aja gak mudheng2 banget), tapi tariannya bagus lah. Dan, tarian terakhir adalah Tarian Keris. Kita ngebayanginnya sih serem, tapi untung juga anak-anak ngirain itu piso main-mainan, jadi malah lucu. Terus Shayna minta foto bareng Barong (berani juga dia ya...). Tadinya Kayla takut, tapi ngeliat adiknya bergaya akhirnya dia ikut juga.


Berikutnya menuju Goa Gajah. Konon, tempat ini adalah merupakan lokasi pertapaan jaman purbakala. Lokasinya terik sekali, dan untuk mencapai goanya kita perlu menuruni undakan yang cukup panjang. Sesampai di bawah, kita bisa melihat adanya kolam dengan pancuran-pancurannya, yang airnya konon bisa membuat awet muda. Lalu kita juga memasuki guanya yang lumayan gelap.


Tujuan berikutnya makan siang di Kintamani, dengan gunung dan danaunya yang indah. Setelah kenyang makan, perjalanan lanjut ke Ubud Monkey Forest. Wah ... ini anak-anak pada berani gak ya? Tapi udah deh, nekad aja, asal kita gabung sama rombongan pasti aman deh. Di sini ada cerita seru nih. Akhirnya kan kita sekeluarga keluar hutan duluan, karena Kayla dan Shayna gak ngerasa aman. Setelah foto-foto di gerbang, terus kita mampir ke warung, beli teh botol dan snack Apilo (tembakannya Apolo mungkin ya ...). Setelah selesai minum, kita kembali ke bis. Yang kita gak sadar adalah si Shayna, yang aku gandeng, ternyata masih menggenggam Apilonya yang belum abis tadi. Dan, ternyata di deket bis ada monyet yang lagi santai-santai. Tiba-tiba si monyet mendekat Shayna, dan berusaha merebut Apilonya. Aku kaget, dan Shayna juga menjerit-jerit sambil menangis. Barulah aku sadar makanan yang digenggam Shayna dan menyuruhnya melepaskan saja. Tapi mungkin saking kagetnya, Shayna malah makin erat genggamannya. Aku saja nggak berhasil membuka genggamannya. Jadi kejadian itu cukup lama juga. Akhirnya genggaman terlepas, si monyet pergi, dan kita langsung masuk di bis. Kasian si Kecilku, dia masih nangis terus ...

Lanjut ... ke Pasar Seni Ubud, yang akhirnya diakhiri dengan makan malam di Jimbaran. Suasana enak, dengan angin pantai yang sepoi-sepoi. Gelap, karena hanya ada cahaya lilin. Makanannya enak, ikan-cumi-udang-kerang dibakar. Tapi makan ikannya jadi susah, karena durinya tidak terlihat. Tapi gak ada yang bisa deh ngalahin suasananya. Anak-anak bukannya makan malah lari-larian di pasir, sambil mengumpulkan kerang. Di sinilah Kayla dan Shayna punya teman baru bernama Anitra. Tiba-tiba saja mereka, terutama Shayna dan Anitra yang seumuran, menjadi best friends.


Hari ketiga kami sekeluarga pergi sendiri ke Tanah Lot. Ternyata Tanah Lot sekarang menjadi lebih teratur dan bagus daripada terakhir ke sana (yang mana lebih dari 10 tahun yang lalu hehe ...). Air sedang agak surut, jadi kita bisa foto-foto di deket puranya. Pemandangannya bagus sekali, dengan ombak yang pecah di batu-batu di sekitar pura. Kita nggak naik ke pura, tapi Shayna dan Argo pergi ke bawah pura untuk minta bunga kemboja untuk disematkan di telinga. Seru sekali, dan ... terik sekali.

Pulang dari Tanah Lot, kita janjian makan siang dengan Om Bayu (adiknya Argo yang lagi tugas di Bali), dan dilanjutkan dengan menemani Argo dan beberapa temannya untuk main jetski di Tanjung Benoa. Sorenya kita bersantai-santai saja di Pantai Kuta sambil menunggu sunset. Dan aku akhirnya menyerah pada permintaan Kayla untuk dikepang kecil-kecil. Shayna, yang tadinya nggak mau, akhirnya minta juga. Yah sekalian lah ... Dan, ternyata, proses pengepangan itu, yang aku pikir membutuhkan waktu minimal 1 jam, hanya berlangsung 15 menit. Cepet juga ya ... Dan sempurnalah hari itu ... anak-anak mendapatkan kepangan, bapak ibunya mendapatkan sunset yang indah sekali.


19 November 2007, hari terakhir kita habiskan di sekitar hotel saja. Pesawat pulang, yang harusnya berangkat jam 16.00, delayed menjadi jam 20.30. Mandala ... oh Mandala ... kenapa delay terus. Dan akhirnya kita sampai di rumah tercinta dengan selamat pada jam 22.30.

2 comments:

titanic said...

Ra' ... finally, elo bikin blog juga buat your duo princess. Gue pengenn deh ke Bali. Cuma gak nahan duwitnya , jadi lagi mikir dan mikir dan mikir ... jadi atau nggak hehehehe

Anonymous said...

For most up-to-date news you have to go to see world wide web and on world-wide-web I found this web page as a most excellent web site for most
up-to-date updates.

My website - garcinia cambogia extract